Sebanyak 112 Textbook ditemukan

MATERI PENUNJANG ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL JILID 2

Buku Materi Penunjang limu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Jilid 2 ini ditulis untuk menambah wawasan khazanah keilmuan forensik dan medikolegal. Buku ini sangat membantu para dokter yang akan membantu penyelidikan kasus hukum, baik di lapangan maupun di tempat praktiknya. Dalam buku ini berisi medikolegal terkait etika profesi, hukum kedokteran, hak dan kewajiban dokter, hak pasien, rahasia medis, rekam medis, laporan medis, saksi ahli; barotrauma terkait barotrauma paru, barotrauma pada ledakan, autopsi kematian yang diakibatkan barotrauma; trauma ledakan dan trauma listrik; forensik klinik; infanticide dan aborsi; tanatologi; identifikasi forensik terkait perkembangan teknik pemeriksaan; biomolekuler forensik terkait DNA; dan fotografi forensik. Buku ini dilengkapi dengan latihan soal dan gambar contoh agar mahasiswa maupun pembaca dapat lebih memahami materi yang dijelaskan. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal akan terus berkembang, sehingga akan selalu ada penelitian dan penemuan baru dalam keilmuan forensik dan medikolegal.

Buku Materi Penunjang limu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Jilid 2 ini ditulis untuk menambah wawasan khazanah keilmuan forensik dan medikolegal.

MATERI PENUNJANG ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL JILID 1

Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal menghadapi tantangan pembuktian hukum secara ilmiah dalam berbagai kasus hukum dan kasus berdampak hukum yang terus meningkat seiring dengan perkembangan keilmuan, regulasi, kesepakatan internasional, dan informasi global. Sumber referensi ringkas dan lengkap diperlukan untuk mempercepat mendapatkan informasi tepercaya bagi mahasiswa program studi kedokteran dan dokter praktik sebagai salah satu bentuk continuing medical education. Topik traumatologi forensik dalam buku ini menjelaskan pengertian traumatologi forensik, derajat perlukaan, dan jenis luka menurut penyebabnya. Pemahaman topik ini akan memengaruhi kemampuan dokter dalam menegakkan diagnosis, penyebab, dan menentukan prognosis dari hasil pemeriksaan kedokteran. Topik asfiksia menjelaskan pengertian asfiksia dari tinjauan forensik, penyebab, patofisiologi, tahapan, tanda, dan contoh kasus asfiksia. Pemahaman tentang topik ini akan membantu dokter mengambil kesimpulan terkait diagnosis dan penyebab kematian, serta memilah cara kematian wajar dan tidak wajar terkait dengan gangguan pertukaran oksigen. Topik toksikologi forensik membantu investigasi medikolegal pada kasus kematian, keracunan, maupun penggunaan obat-obatan. Penjelasan dasar analisis, pengumpulan dan penanganan sampel, metode analisis, serta temuan hasil autopsi membantu pembaca untuk memahaminya secara lebih mudah. Topik antropologi forensik sangat besar peranannya dalam penentuan identifikasi. Identifikasi antropologi saat ini menjadi suatu bagian penting dalam dunia digital. Berbagai layanan publik mengandalkan face recognition dan finger print untuk memverifikasi pelanggan. Pemahaman antropologi bagi seorang dokter sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan identifikasi forensik pada pasien, baik hidup maupun mati, yang mutlak harus dilakukan oleh seorang dokter. Identifikasi yang baik akan menghindarkan dokter melakukan kesalahan dalam menentukan pasien yang akan ditangani dan menerbitkan sertifikat medis.

Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal menghadapi tantangan pembuktian hukum secara ilmiah dalam berbagai kasus hukum dan kasus berdampak hukum yang terus meningkat seiring dengan perkembangan keilmuan, regulasi, kesepakatan internasional ...

Forensik Digital

Forensik digital merupakan bidang yang baru berkembang tetapi berkembang dengan pesat sejalan dengan pesatnya pemanfaatan teknologi informasi. Berbagai ilmu dan perangkat telah dikembangkan untuk memudahkan penyidik dalam mengumpulkan data serta merangkainya untuk membuktikan kejahatan yang telah terjadi. Sebagai ilmu yang masih baru tentunya masih membutuhkan waktu untuk mencapai kematangan. Buku ini membahas: Bab 1 Prinsip dan Metodologi Forensik Digital Bab 2 Pengenalan, Pencarian dan Penyitaan Barang Bukti Digital Bab 3 Forensik pada Berkas Bab 4 Forensik Pada Web Bab 5 Forensik pada Jaringan Komputer Bab 6 Investigasi Serangan Pada Jaringan Komputer Bab 7 Teknik Anti Forensik

Forensik digital merupakan bidang yang baru berkembang tetapi berkembang dengan pesat sejalan dengan pesatnya pemanfaatan teknologi informasi.

Selisik Linguistik Forensik Penanganan Konflik Komunikasi

Menjadi ahli bahasa? Siapa yang boleh menjadi ahli bahasa? Apa persyaratan menjadi ahli bahasa? Teori apa yang harus dikuasai oleh seorang ahli bahasa? Kata-kata apa saja yang sering menyebabkan konflik komunikasi? Bagaimana cara menganalisis kasus bahasa hukum? Bagaimana menjadi ahli bahasa yang harus tampil di persidangan? Semua jawaban terangkum dalam buku yang berisi contoh-contoh praktis kajian atau analisis kasus bahasa yang pernah ditangani oleh penulis, baik kasus regional maupun nasional. Selain itu, dipaparkan juga cara menjaga komunikasi agar baik, benar, dan bijak. Seperti peribahasa “lidah tak bertulang”, dalam berkomunikasi terkadang tanpa sadar atau bahkan secara sadar kita menyampaikan sesuatu dengan menggunakan bahasa yang mengandung makna ganda sehingga memunculkan persepsi yang berbeda. Terlebih jika ternyata bahasa yang kita gunakan mengandung ujaran kebencian, penghinaan, atau bahkan pencemaran nama baik yang berakhir di meja hijau. Di sinilah diperlukan pemahaman tentang bahasa hukum. Di sinilah juga diperlukan pemahaman bagaimana agar terhindar dari kejahatan bahasa yang berujung jerat hukum. Melalui buku Selisik Linguistik Forensik, kita dituntununtuk terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan bijak.

Menjadi ahli bahasa?

Vor dem Lustmord

Sexualisierte Gewalt in Literatur und Forensik um 1800

Die Studie von Jill Bühler untersucht ausgehend von Richard von Krafft-Ebings Psychopathia sexualis (1886) die literarische und wissenshistorische Vorgeschichte des Lustmords. Sie stellt fest, dass sich Krafft-Ebings Theorie maßgeblich aus literarischen und kriminalistischen Anschauungsbeispielen aus dem frühen 19. Jahrhundert speist. Naturphilosophie und Kriminalpsychologie ermitteln bereits um 1800 Erscheinungen sexualisierter Gewalt – und die zeitgenössische Literatur offenbart ihre Affinität dazu.​

Die Studie von Jill Bühler untersucht ausgehend von Richard von Krafft-Ebings Psychopathia sexualis (1886) die literarische und wissenshistorische Vorgeschichte des Lustmords.

Bioinformatik im Handlungsfeld der Forensik

Dieses Lehrbuch soll Studierenden den Einstieg in die Gebiete der Forensik und Bioinformatik gleichermaßen erleichtern. Anhand eines fiktiven Falls, der sich durch das gesamte Buch zieht, wird die Bioinformatik und deren Grundlagen in das Gebiet der Forensik übertragen. Der Fall deckt eine Vielzahl an biologischen Spuren, sowie deren klassische Analyse ab und definiert neue Handlungsfelder in der Bioinformatik und Forensik. In diesem Werk werden verschiedenste Bereiche der Forensik bioinformatisch aufbereitet: Genetischer Fingerabdruck: Auswertung auf Sequenz- statt auf Profilebene Fingerspuren: krankheitsbedingte bzw. genetisch bedingte Veränderungen Untersuchungen zum Phänotyp einer Person Grundlegende Erkenntnisse zur Wundheilung sowie zur Blutalterung in- und ex-vivo Dieses Buch zeigt die Notwendigkeit auf, die Forensik um weitere Wissensbereiche zu ergänzen und gibt Einblicke in eine Vielzahl moderner Themen der Forensik wie zum Beispiel Populationsgenetik; Wundaltersbestimmung, Daktyloskopie oder Menschen ohne Fingerabdruck.Vor allem Studierende aus den Lebenswissenschaften sowie Dozierende ebendieser Fachrichtung, werden durch dieses Lehrbuch spannende Einblicke in topaktuelle Fragestellungen bekommen.

Dieses Lehrbuch soll Studierenden den Einstieg in die Gebiete der Forensik und Bioinformatik gleichermaßen erleichtern.