Banyak sekali pertanyaan yang muncul di kalangan umat Hindu, khususnya di Bali mengenai tata cara pelaksanaan keagamaan dan ritual keseharian. Jawaban-jawaban yang tepat dan menurut dasar yang jelas diperlukan agar keimanan dan bhakti kita terhadap ajaran-ajaran agama semakin kuat. Dengan kuatnya keyakinan, kita dapat menjaga diri dari berbagai kemerosotan akhlak dan karakter.
Lontar Tutur Kumara Tattwa sepenuhnya berbicara tentang petuah petuah Bhatara Guru pada para Bhatara yang kemudian dapat ditafsirkan pada ajaran kebenaran kodrat manusia, serta tentang nilai luhur kehidupan. Saya katakana inti dari Lontar ini adalah tentang tattwa (filsafat/kebenaran) yang dipercayai oleh leluhur dan diwariskan secara turun-temurun, sehingga sampailah hingga generasi saat ini. Buku ini berupaya untuk menjabarkan bagaimana dimensi pendidikan Agama Hindu dalam Lontar Tutur Kumara Tattwa yang termanifestasikan dalam substansi Tri Kerangka Agama Hindu, Panca Sraddha serta konsep Satyam, Sivam, Sundaram. Sehingga hadirnya buku ini merupakan nektar pengetahuan yang mampu menambah khasanah pengetahuan kita khususnya di bidang pendidikan Agama Hindu.
Lontar Tutur Kumara Tattwa sepenuhnya berbicara tentang petuah petuah Bhatara Guru pada para Bhatara yang kemudian dapat ditafsirkan pada ajaran kebenaran kodrat manusia, serta tentang nilai luhur kehidupan.
Dalam agama Hindu juga terdapat konsepsi tentang lingkungan. Konsepsi tersebut tersebar dalam kitab suci baik yang tergolong Sruti, Smerti, maupun dalam manuskrip-manuskrip yang berupa lontar serta dalam kaedah-kaedah yang tidak tertulis. Dalam agama Hindu juga diatur tentang bagaimana seharusnya manusia berperilaku terhadap lingkungan. Hal inilah yang penulis maksudkan sebagai hukum lingkungan agama Hindu. Aspek hukum lain juga terdapat dalam agama Hindu jika ditinjau berdasarkan pembagian hukum yang dikenal berdasarkan hukum Barat ataupun hukum nasional yaitu, aspek pidana, perdata, tata negara dan lain-lain. Namun keberadaannya tersebar sedemikian rupa dalam beberapa kitab yang ditulis dalam berbagai jaman yang berbeda serta dalam kaedah-kaedah yang tidak tertulis.
Buku Penunjang Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VIII
Buku ini disusun untuk mempermudah proses pembelajaran dan pengajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, dimana pencapaian kompetensi pada penguasaan materi bukanlah menjadi suatu unsur utama melainkan lebih menekankan pada pencapaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial sesuai dengan konsep Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Dengan mempelajari buku ini diharapkan siswa mampu memahami ilmu pengetahuan tentang agama Hindu dengan baik serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Kisah-kisah cerita yang ditampilkan dalam buku ini dapat memberikan inspirasi yang bermakna tentang gambaran yang sebenarnya bagaimana nilai-nilai etika, moralitas dan kebenaran hendaknya dilaksanakan dalam kehidupan ini. Materi yang disajikan dalam buku ini juga beragam dengan kompleksitas materi yang dikemas secara sederhana dengan tetap mengedepankan unsur-unsur spiritual keagamaan untuk memudahkan siswa dalam memahami ajaran-ajaran agama Hindu. Śloka-śloka dalam beberapa pustaka śuci Agama Hindu juga terdapat di setiap bab pada buku ini untuk menunjang keakuratan materi yang disajikan. Diharapkan setelah membaca dan mempelajari buku ini, siswa mampu memahami Sifat Ātmān Dalam Bhagavadgītā, Sapta Timira, Tri Guṇa, Pañca Mahābhūta, serta Perkembangan Agama Hindu Di Asia dengan ruang lingkup yang terperinci dan lebih detail. Semua materi dalam buku ini telah disusun berdasarkan silabus Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas VIII Kurikulum 2013 dengan tambahan beberapa materi yang bersifat prinsip untuk pengembangan materi pembelajaran. Penjelasan dan pembahasan yang lengkap dengan bahasa yang sederhana akan memudahkan siswa dalam memahami materi pada buku ini. Rangkuman materi dalam buku ini disusun secara sistematis untuk menunjang tema pembahasan materi ditambah dengan berbagai penjelasan istilah-istilah dalam agama Hindu dan soal-soal yang beragam akan lebih mengasah kemampuan siswa.
Buku ini disusun untuk mempermudah proses pembelajaran dan pengajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, dimana pencapaian kompetensi pada penguasaan materi bukanlah menjadi suatu unsur utama melainkan lebih menekankan pada pencapaian ...
Buku ini menjadi sebuah jawaban tentang pola pembelajaran Bahasa Sanskerta yang ringan dan sederhana dilengkapi dengan pengintegrasian nilai Agama Hindu didalamnya. Dalam upaya menjaga kelestarian Bahasa Sanskerta, maka buku ini menjadi buku wajib untuk dibaca, semoga dengan terbitnya buku ini dapat mengisi ruang kosong pembelajaran bahasa Sanskerta sebagai bahasa pengantar Kitab Suci Hindu. Akhir kata, semoga buku ini mendapat tempat khusus bagi pembaca dalam upaya menjaga kelestarian Bahasa Sanskerta sebagai Bahasa Pengantar Kitab Suci Hindu.
Buku ini menjadi sebuah jawaban tentang pola pembelajaran Bahasa Sanskerta yang ringan dan sederhana dilengkapi dengan pengintegrasian nilai Agama Hindu didalamnya.
Untuk mengukur kinerja guru-guru Agama Hindu diperlukan beberapa komponen dan tolok ukur. Salah satu faktor yang paling bisa dilihat adalah manajemen organisasi di bidang pendidikan. Manajemen di sini termasuk kepemimpinan, sistem kerja, hubungan antarbidang, job description, system reward & punishment dan yang lainnya. Jika hal ini bisa berjalan dengan lancar, maka dipastikan sistem pendidikan yang diselenggarakan akan berkualitas. Penelitian yang dikemas dalam buku ini kiranya dapat memberikan inspirasi untuk melihat lebih dalam bagaimana kinerja bisa dibangun di kalangan guru Agama Hindu sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Pendidikan Agama sangat penting dalam membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berahlak mulia serta peningkatan potensi spritual. Ahlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan.